Salut! Anggota DPRD OKU Awal Pajri Akui Kekhilafan, Minta Maaf, dan Selesaikan Isu Viral Secara Kekeluargaan
BATURAJA ,teratainews.id – Sikap besar hati ditunjukkan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Awal Pajri, terkait insiden dalam aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat di halaman Kantor DPRD OKU pada Senin (1/9/2025).
Dalam video yang sempat viral, Awal Pajri terlihat ikut mengamankan salah satu peserta aksi bernama Angga yang saat itu diduga sebagai provokator. Aksi spontan tersebut sempat memicu kesalah pahaman hingga muncul isu bahwa telah terjadi tindak penganiayaan.
Namun, pada Selasa (2/9/2025), Awal Pajri dengan berani memberikan klarifikasi di hadapan masyarakat, didampingi Ketua DPRD OKU Sahril Elmi, sejumlah anggota DPRD lainnya, serta Kapolres OKU AKBP Endro Aribowo. Dalam kesempatan itu, Awal menyampaikan bahwa tindakannya murni spontanitas di tengah situasi yang memanas, bukan bermaksud menyakiti ataupun menganiaya.
“Semua terjadi spontan karena situasi sudah tidak terkendali. Tujuan saya tidak lain untuk mengamankan saudara Angga agar kondisi tidak semakin ricuh. Saya memohon maaf kepada semua pihak, khususnya kepada saudara Angga, atas kesalahpahaman ini, dan pada Allah saya memohon ampun ” ujar Awal Pajri dengan rendah hati.
Permintaan maaf tersebut pun diterima dengan lapang dada. Pada Rabu (3/9/2025), Awal Pajri bertemu langsung dengan Angga beserta enam rekannya di ruang Sekretariat DPRD OKU. Pertemuan berlangsung hangat dan berakhir damai.
“Kami sudah bertemu dan alhamdulillah semua selesai secara kekeluargaan. Tidak ada lagi dendam atau hal-hal lain yang tidak diinginkan,” jelas Awal Pajri usai pertemuan.
Hal senada juga disampaikan Angga. Melalui pesan WhatsApp, ia menegaskan bahwa pihaknya menerima permohonan maaf tersebut.
“Pak Awal sudah mengakui khilafnya dan kami menerimanya. Kami juga klarifikasi bahwa kami bukan provokator dalam aksi itu,” ungkap Angga.
Wakapolres OKU Kompol Eryadi Yuswanto, S.H., M.H., menambahkan bahwa isu soal adanya provokator tidak benar. “Mereka hanya diamankan untuk meredam situasi. Setelah demo usai, mereka langsung dipulangkan ke rumah masing-masing, termasuk 11 orang lainnya,” tegasnya.
Dengan adanya klarifikasi dan penyelesaian secara kekeluargaan ini, masyarakat diharapkan tidak lagi mempermasalahkan video yang sempat beredar. Semua pihak kini telah saling memaafkan, menunjukkan bahwa penyelesaian dengan kepala dingin dan niat baik tetap menjadi jalan terbaik untuk meredam konflik.
pewarta : Husin basrah